Senin, 22 Agustus 2016

Sebuah Keharusan ~



Pintu-pintu itu telah tertutup,
rupanya tuan sengaja menguncinya rapat-rapat,
agar tak ada angin lalu yang menerobos masuk,
menghancurkan semua usaha untuk pergi..

Seperti berpijak pada semak berduri,
Seketika langkahku terhenti,
Ingin ku putar haluan mencari jalan lain, setidaknya telapak ini tidak terluka,
Hingga aku tersadar sekiranya sudah separuh perjalanan ku tempuh..

Meski enggan tapi akan ku langkahkan kaki ini,
melangkah kemana saja takdir ini  menghendaki,
sampai Tuhan memanggil untuk pulang..

Asal tuan bahagia..





Regard,

Jakarta, Pagi yang dingin ~





Tidak ada komentar:

Posting Komentar