Senin, 22 Agustus 2016

Sebuah Keharusan ~



Pintu-pintu itu telah tertutup,
rupanya tuan sengaja menguncinya rapat-rapat,
agar tak ada angin lalu yang menerobos masuk,
menghancurkan semua usaha untuk pergi..

Seperti berpijak pada semak berduri,
Seketika langkahku terhenti,
Ingin ku putar haluan mencari jalan lain, setidaknya telapak ini tidak terluka,
Hingga aku tersadar sekiranya sudah separuh perjalanan ku tempuh..

Meski enggan tapi akan ku langkahkan kaki ini,
melangkah kemana saja takdir ini  menghendaki,
sampai Tuhan memanggil untuk pulang..

Asal tuan bahagia..





Regard,

Jakarta, Pagi yang dingin ~





Selasa, 02 Agustus 2016

Selamat Jalan Sahabatku..


Foto terakhir bersama Alm. Akbar

Tulisan ini harusnya sudah basi kalau baru diposting sekarang tapi  yasudahlah, karena memang baru sanggup menulisnya sekarang. Masa berduka itu sudah berlalu, secara pribadi saya sudah mengikhlaskannya meski sesekali masih teringat sosoknya yang manja dan super rempong, suaranya pun masih sering terngiang di telinga saya, tapi yasudahlah, bukankah kita semua juga bakal kesana kan? Waktu nya saja yang berbeda. 

Rizqy Fadhilah Akbar Chairul Amri (Akbar), panggilan akrab "gimbul" karena memang dia sendiri yang memberikan nama lucu itu pada salah satu produk makanannya dengan brand "Opa Gimbul". 

Alm. di mata saya :

Gimbul adalah sosok manusia penghibur. Siapa pun yang didekatnya akan merasa terhibur dan melupakan segala masalah (sejenak). Alm tidak pernah kehabisan topik untuk mengobrol dan becanda dengan seseorang. Alumni marketing management ini memang sangat ahli berkomunikasi dengan orang, alm pandai sekali membaca karakter orang sehingga dia bisa menyesuaikan topik yang akan dibahasnya dengan orang tersebut. Kalau anda menyuruh saya untuk menyebutkan 1 kata yang menggambarkan alm secara keseluruhan, saya akan menjawab "Multitalented". Alm adalah sosok yang cerdas dalam bidang akademik maupun non akademik. Alm adalah sosok yang sangat pandai membaca peluang, seperti salah satu contohnya ketika masa kuliah dulu. Mayoritas anak kuliah adalah anak kos dimana tidak terlambat ketika kuliah pagi saja rasanya sudah bersyukur, boro-boro mikir sarapan dulu, bisa bangun saja alhamdulillah. Nah, opa gimbul yang jago masak ini akhirnya berbisnis sosis solo ayam dan martabak bikinan dia sendiri di kontrakannya, jualnya hanya ketika ada kuliah pagi. Tanpa nunggu sejam pasti sudah ludes semua makanan yang dia jual. Rasanya kalau saya tulis semua keahlian dan prestasi alm, butuh berlembar-lembar halaman nih. Untuk lebih jelasnya buat yang penasaran, silahkan baca sendiri profile alm di linkedin nya , check it out :



April, 2016

Hari itu adalah hari sabtu. Maaf aku lupa tanggal berapa, pokoknya sekitar minggu ke-3 atau ke-4 di bulan april. Kondisinya waktu itu aku baru saja putus. Gimbul sudah 2 minggu ini merengek mengajakku jalan-jalan tapi selalu aku tolak. Aku masih ingin sendiri (saat itu). Namun dia berusaha keras mengajakku di minggu itu "kon gak oleh ndekem dewe berlarut koyok ngunu, no boy no cry sis, kon kudu ndelok suasana nak njobo, sik akeh iwak nak laut"  , kurang lebih artinya 'kamu gak boleh mengurung diri terus dan sedih berlarut kayak gitu, no boy no cry sis, kamu harus lihat diluar sana ibaratnya masih banyak ikan di laut'. Akhirnya aku putuskan oke masa berduka nya sudah cukup dimana sebenarnya tidak perlu ada masa berduka untuk laki-laki yang memilih untuk pergi daripada mempertahankan. STOP. ini bukan waktunya curhat. 

Berangkatlah aku ke mall kelapa gading, Jakarta Utara. Kami janjian ketemu disana. Aku memutuskan untuk ke salon dulu sebelum berangkat kesana, kata orang buang rambut sama saja dengan buang sial hehe. Gimbul cukup lama menungguku sendirian disana dan dengan santainya aku jawab "aku yo bingung, sakjane lapo sih aku nyalon sek wong arep ketemu awakmu ae loh ya hahaha" , artinya 'aku juga bingung, seharusnya juga kenapa ya aku kok nyalon dulu toh juga ketemunya sama kamu". Singkat cerita, sampailah aku di Ya Kun Kaya Toast, si gimbul sudah asyik makan sendiri disana. Setelah berfoto2 ria, nggosip sana sini, makan dan lanjutlah kami untuk nonton film. Dipilihlah film The Hunstman : Winter's War. Asli, ceritanya so sweet banget bisa dibilang romeo juliet versi petualang yang nggak lembek, sumpah deh bikin baper apalagi buat aku yang saat itu baru sebulan putus. Andai dia gak semenyerah eric toh semua perbedaan bisa kok diatasi kecuali keyakinan. PLIS JANGAN CURHAT LAGI. oke sorry. Gimbul pun sependapat dengan aku "kalo sayang harusnya memang tak semenyerah itu ryn", ya mbul kamu bener. 

Setelah selesai nonton, lanjutlah kita jalan-jalan berkeliling mall, waktu masih menunjukkan pukul 16.30 WIB dan kami bingung harus kemana lagi. Entahlah saat itu aku ingin seharian bersamanya, begitu juga dia. "aku mau sampe malam ndut, aku berani kok pulang sendiri", rayuku. Yauda akhirnya diputuskanlah kita untuk makan lagi. Kali ini gimbul ngajak makan korean food di Mujigae. Asli langsung baper lagi "mbul aku terakhir ke mujigae sama dia :'( " , yaudalah aku rapopo. Yuk cus order makanan. Tidak lupa dong untuk selfie narsisnya hihi. Selama makan, gimbul membahas soal sosok berinisial J. Sepertinya dia sengaja mengalihkan topik ke J supaya aku tidak membahas soal A (apalah itu) hahaha. J adalah mantanku ketika di Surabaya, sebelum mengenal A dan J merupakan sahabat dari gimbul. Aku bisa dekat dengan gimbul juga karena J. Gimbul bilang kalau dia kangen banget sama J. Ya maklum si gimbul sering banget nginep di rumah J selama kuliah di Surabaya dulu, sering nonton dan kuliner berdua juga jauh sebelum aku berpacaran dengan J.

"Sis, kalo misal J ke Jakarta lagi, kamu mau nggak kalo kita ngumpul rame2 lagi kayak dulu?"
"mau aja kok. kenapa nggak? yg lalu biarlah berlalu. Justru aku ingin banget ketemu dia, sanggup nggak dia natap mata ku pas ngomong sama aku."
"hmm yoweslah.. kalo misal nih misal, dia ngajak balikan gimana?"
"Gak akan. sampe kapanpun aku gak akan pernah mau, pengkhianatan itu boleh dimaafkan tapi tidak untuk diberi kesempatan lagi mbul. Aku rasa si J tau bener kok kerasnya karakterku jadi dia tau bakal sia-sia juga memaksaku"
"ohh yaudalah.. sip kalo gitu kalo dia kesini nanti kita kuliner bareng lagi ya kayak dulu.. Sumpah aku kangen sis sama dia.. dia itu laki banget, care banget ke temen, gentle lah" ya mbul aku setuju kalo itu..

Adzan maghrib berkumandang, gimbul bergegas cari musholla dan kebetulan aku sedang berhalangan so aku menunggunya di Mujigae. Setelah dia kembali, kami pun lagi-lagi bingung untuk memutuskan mau kemana lagi kita? hahaha. Waktu menunjukkan pukul 18.45 wib dan kami belum ikhlas untuk pulang. Sebenarnya teman-teman kami dari kampus lagi pada di Jakarta malam ini tapi mereka mengajak ke tempat yang menjual alkohol, lagi gerah katanya. Ya kalau dulu sih oke aja buat ikutan ngumpulnya aja meskipun aku tidak akan pernah meminum setetes pun, tapi kalo sekarang mikir-mikir deh. Kaki juga akan menjawab nantinya kemana saja ia dilangkahkan. 

"karaoke aja yuk ndut", ajakku.
"yuk. dimana? di depan kelapa gading ada nav sama happup sih yg tinggal jalan dari sini. tapi kalo depan mall pas ya nav."
"yuk nav aja lah. tinggal nyebrang"

Cus lah kita untuk karaoke berdua. Jujur aku senang kalau sudah mendengar gimbul bernyanyi, suaranya merdu sekali. Maklum dia memang jebolan paduan suara sejak SMA. Tapi tiba-tiba keisengannya mulai. 

"Sis, coba deh puter lagu reza artamevia yang 'mungkinkah kau mencintai diriku selama-lamanya hingga maut memisahkan... Bukan hanya cinta yg sesaat trus menghilang bila hasrat tlah usai.."
"anjirr.. kon sengaja yoo..." bentakku
"hahaha wes ta sis, ungkapkan semua amarahmu malam ini, nangiso juga gak apa sepuasmu, tapi cukup malam ini, besok2 nggak ada lagi drama soal A"

Dua jam sudah kami berduet maut dan waktu menunjukkan pukul 20.30 wib dan tiba-tiba hujan deras di luar. Yasudahlah mungkin ditakdirkan untuk lebih malam lagi pulangnya haha. Kami pun memutuskan untuk ke KFC terdekat sembari menunggu hujan reda. Perut sudah super kenyang dan hujan pun reda. Kami pun bergegas pulang dan berjanji akan bertemu kembali.

"Next time gantian aku yg ke slipi ya sis, udah lama nggak ke CP (central park)"
"iyolah mbul gantian, moso aku terus yg ke utara, jauh tau.. hiks"

Dua bulan berlalu tanpa ada janji yang terealisasi selama itu, hingga kabar duka pun mengejutkanku. Dia kini telah pergi untuk selama-lamanya. Tidak ada lagi canda tawa nya yang manja dan tidak ada lagi partner makan dan jalan-jalan di Jakarta. Ya teman memang banyak tapi sahabat susah dicari apalagi yang udah sejak bangku kuliah dekatnya, rasanya sudah tau banget baik buruk karakternya. Terakhir kami janjian untuk makan arabian food, dia lagi ngidam arabian food katanya. Dan juga dia memintaku menemaninya cari kerudung untuk ibunya. Dan semua wacana tinggal kenangan.

Selamat jalan sahabatku.. tenang di alam sana..  aku juga pasti kesana , hanya waktunya saja yang berbeda.. Semoga nanti kita dipertemukan kembali di Surga Allah.. Amin.